Monday, October 29, 2007

Sad Seventeen

Tgl 28 Oktober merupakan hari penuh kenangan bagi kami sekeluarga. Hari itu Minggu tanggal 28 Oktober 1990 merupakan titik balik bagi kami. Seperti biasa setiap Tgl 28 Oktober meskipun hari libur selalu diadakan upacara bendera di sekolah, dan sekaligus merupakan hari ulang tahun bapak yang ke 49. Anak2 sudah siap2 berangkat, tp entah kenapa hari itu ibu yg juga guru (waktu itu masih tugas di wates) memilih utk libur di rumah. Seperti biasa setiap brkt sekolah kami selalu pamit, tp hari itu waktu aku mau salaman dg bapak, beliau tidak mau hanya menyentuhkan ujung jari saja. Pikirku mungkin karena tangannya kotor habis kerja bakti dihalaman, akhirnya kami brkt utk upacara. Selesai upacara (mumpung libur) aku dan teman sepakat utk kerja kelompok di rumah temenku. Pas sampai dirumah, aku segera siap2. Waktu mau pamit sama bapak, beliau sedang mandi jadi aku cuma pamit mau ke karangwaru dari depan pintu KM dan segera meluncur brkt. Tapi sesampai dikarangwaru, tiba2 ada perubahan rencana kerja kelompoknya dipindah ke karangjati (bagus juga karena lebih deket dengan rumah) dan kamipun brkt ke karangjati bareng2 (4 orang). Sedang asyik2nya mengerjakan tugas, tahu2 kakak temenku bilang “Dhik, ada berita lelayu pak Sudarmaji meninggal (aku pikir gak mungkin soalnya waktu aku pamit masih baik2 saja dan kebetulan ada tetangga temenku tadi yg namanya sama)” “Tp ini pak Maji Blunyah (aku jadi panik sambil gak percaya)” “Wis, saiki tak terke wae (akhirnya aku aku dibonceng pake motorku sendiri itupun dijalan aku sdh nangis)” Dan ternyata benar saja, di rumah ternyata sudah banyak orang, yg semuanya sdg bgg mencariku. Lgs aja aku lari tas aku buang dijalan dan lari masuk rumah cari ibu (yg sdh terbaring lemes di tempat tidur). Hari itu diusianya yang ke 49 bapak meninggalkan kami untuk selama2nya. Bapak meninggal saat sedang menemui pakde (kakaknya) yang baru datang dr Semarang. Beliau berdua sdg ngobrol sambil lesehan, mereka berdua meminta istri2nya (budhe dan ibu) utk menyiapkan snack, belum ada 10’ ibu2 meninggalkan ruangan, bapakku sdh jatuh sambil sujud dan langsung menghembuskan nafas. Benar2 seperti mimpi, bahkan katanya ada tamu yg pg itu dtg dan pulang waktu pakdhe datang, ybs belum sampai rumah tetapi sdh ada berita lelayu. Orang2 yg paginya masih main badminton dg bapak juga gak ada yg percaya bahkan ada yg sampai marah pada orang yg datang membawa kabar. Pada hari ini Minggu, 28 Oktober 2007 saya juga mendapat kabar bhw salah satu wisudawan (yg akan diwisuda tgl 31 Okt) di program kami, ada yang meninggal dunia. Mau nggak mau aku jadi teringat akan kenangan tentang Hari Minggu, 28 Oktober 17 tahun yang lalu. Aku berharap semoga keluarg yg ditinggalkan diberi ketabahan dan kelapangan hati untuk menerima semua takdir ini. Aku yakin bahwa dibalik sebuah peristiwa akan ada hikmah buat semuanya. Siapa tahu hal itu memang yang terbaik bagi semuanya. AMIIIIIN

No comments: