Tuesday, July 24, 2007

Menikah (Antara Kewajiban dan Ibadah)

Setelah melihat, mendengar dan mengamati akhir2 ini, aku jadi bertanya2 apakah sebenarnya hukum menikah itu. Selama ini sering kita dengar jika seseorang (baca wanita) diatas 25 belum menikah pasti banyak orang2 terutama orang2 sekitar meributkan hal tersebut. Entah ada yg brusaha menjodohkan, entah yg kasih saran yg paling menyakitkan ada yg hanya bisa menyalahkan. Kalo sudah sampai taraf disalahkan maka korban akan merasa bersalah banget karenanya, trus ujung2nya tanpa pikir panjang akan segra mencari/memburu orang yang mau menikah dengannya. Kalo pas jodoh ya Alhamdulillah tp yg paling apes baru bentar nikah dah cerai (spt KD a.k.a Kristina Dangdut) baru 6 bulan menikah sdh minta ...... (tahu sendiri kan) MEnurut Islam menikah sendiri merupakan ibadah tp yg namanya ibadah kan harus ada persiapan baik lahir maupun batin. WOng Ibadah haji (yg termasuk Rukun Islam) bisa dilaksanakan bila sudah mampu (secara lahir dan batin). Apalagi menikah itu kan menyatukan dua hati, dua pikiran, 2 kepribadian bahkan 2 keluarga yg aku yakin tidak akan mudah bagi semuanya. KAlo menurut aku semua itu memang kembali ke diri kita masing2, memang menikah itu ibadah, tetapi jangan sampai kita memutuskan utk menikah hanya karena tidak tahan dengan omongan orang sekitar kita. Salah2 nanti malah dapat seadanyan (kl org jawa bilang sak kecekele). Jadi ingat akan salah satu kalimat di film Korea "Bride From Hanoi" (diputer di MEtro tgl 14 Juli lalu). "MEnikah itu seperti membeli sandal, kalo cuma enak dlihat orang lain tidak ada gunanya" "Yang penting sandal itu nyaman dikaki kita, gak peduli sandal itu keliatan tidak menarik bagi orang lain". BAgiku itu sebuah kalimat yang sangat bagus sekali (he he he) dan patut diacungi jempol.

2 comments:

Anonymous said...

perbandingan yg aneh sebenernya: menikah dan beli sandal. beli sandal bisa di pasar atau di mall. kalo menikah di pasar ? wah bisa jadi tontonan gratis. hehehehe. Tapi aku setuju banget sama filosofinya *halah*. Yang penting nyaman (di kaki dan di hati). Kalo ternyata juga enak dilihat berarti yang milih sandal pinter dan patut diacungi jempol. Btw nikah nggak bisa dicoba dulu ya ? hahaha ---nntik--

Anonymous said...

"Menikah seperti membeli sandal".

Waduh... itu artinya harus dua orang ya... hehehe.... masak beli sandal cuma sebelah...

Kalau sandal dan sepatu, total malah 4. hehehe...